Pages

Subscribe:

Selasa, 14 April 2015

kArya ILmiah



KARYA ILMIAH
RESUME
Pengganti Presentasi Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Iwan Marwan, M. Hum

Disusun oleh:

Qurun Azizah            932507612



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2013


PEMBAHASAN
A.      Pengertian Karya Ilmiah Akademik
Karaya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori dan atau bukti-bukti empirik. Karya ilmiah juga dikatakan sebagai hasil rangkain gagasan yang merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada fakta, peristiwa, dan gejala yang disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan suatu karya atau tulisan yang bersaal dari hasil pengamatan, penelitian, dan pemikiran seseorang yang ditulis secara sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dilihat dari segi bentuk penyajiannya, sebagian karya tulis ilmiah memang disajikan secara ilmiah teknis yang umumnya dipahami oleh kalangan tertentu. Karya tulis seperti ini disebtu karya tulis ilmiah akademis. Karya ilmiah akademik adalah karangan ilmiah yang tujuan pokoknya adalah untuk pemenuhan tuntutan akademik, sasaran pokonya adalah masyarakat kampus. Menulis yang bersifat ilmiah, sangat dipengaruhi oleh aturan-aturan penulisan yang sifatnya cenderung konvensional dan berlaku universal. Yang dimaksud konvensional di sini adalah di dalamnya tedapat aturan-aturan penulisan yang harus diikuti oleh seseorang. Sedangkan dikatakan berdimensi universal maksudnya, karya ilmiah itu baik format maupun esensinya bisa diterima dan dipahami secara sama oleh masyarakat ilmiah yang berada di seluruh dunia. Karya ilmiah akademik, misalnya saja, adalah contoh jenis karya ilmiah yang harus dibuat oleh para sisiwa, para mahasiswa, dan para karya siswa yang harus mengikuti ketentuan-ketentuan baku yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.

Ciri-ciri Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
1)        Objektif
Keobjektifan ini terlihat pada fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi, serta berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.


2)                  Netral
Netral yang dimaksud di sini adalah setiap pernyataan atau penalain, bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.
3)                  Sistematis
Uraian yang terdapat pada suatu karya ilmiah harus mengikuti pola pengembangan tertentu agar para pembaca bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.
4)        Logis
Kelogisan bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya. Jika bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif. Sebaliknya, jika bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis maka digunakan pola induktif.
5)        Menyajikan fakta
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan yang terdapat dalam karya ilmiah haruslah faktual. Maksudnya pernyataan, uraian, atau simpulan tersebut menyajikan fakta.
6)        Tidak Pleonatis
Maksudnya kata-kata yang digunakan dalam karya imiah tidak boleh berlebihan atau tidak berbeli-belit, langsung tepat menuju sasaran.
7)        Bahasa yang digunakan adalah ragam formal
Dalam menulis karya ilmiah bahasa yang digunakan adalah bahasa ragam formal, yaitu bahasa Indonesia yangbaik dan benar.
B.       Syarat-syarat Karya Ilmiah
Syarat-syarat suatu karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1)   Karya tulis ilmiah memuat gagasan lewat pikiran dan alur pikiran.
2)   Keindahan karya tulis ilmiah terdapat pada bangun pikir dengan unsur-unsr yang menyangganya.
3)   Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi
4)   Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka , tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5)   Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalm hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahsaan.
6)   Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan), dan argumentasi (alasan).

C.      Bentuk-bentuk Karya Ilmiah Akademik
1.                  Makalah
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang sering kali digunakan dalam kegiatan perkuliahan. Makalah dalam tradisi akaedmik adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang paling “soft” dari jenis karya ilmiah lainnya.
Dilihat dari cara berpikir, makalah dibedakan menjadi dua macam, yaitu makalah hasil pikir deduktif dan makalh hasil pikir induktif. Makalah hasil pikir deduktif, menerapkan teori tertentu untuk memecahkan masalah yang dipilihnya. Jadi, kita harus berangkat dari teori tertentu dan menerapkan dalam pembahasan masalah. Sedangkan makalah hasil pikir induktif diawali dengan pengamatan empiris, pembahasan hasil pengamatan, penarikan kesimpulan, dilanjutkan dengan pembandingan dengan teori yang relevan.
2.                  Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi menggambarkan kemampuan akademik mahasiswa dalam merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian bidang studi. Skripsi ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
3.                  Tesis
Tesis berasal dari kata Thesis berarti pernyataan atau kesimpulan teoritis yang diajukan serta ditunjang oleh argumentasi ilmiah dan referensi-referensi yang diakui secara ilmiah, yang dibuat oleh seorang kandidat Magister. Tesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Dalam penulisan tesis, penulis dituntut memiliki kemampuan dalam menggunakan istilah teknis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi.
      4.  Disertasi
Disertasi adalah karangan yangan diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu universitas. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orsinil dimana penulis mengemukakan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis terinci. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, teknik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf tinggi.

5.  Artikel Ilmiah
Artikel Ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvesni ilmiah. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian ataupun gagasan ilmiah.
D.      Langkah-langkah Pengumpulan Bahan Tulisan
Langkah-langkah pengumpulan bahan tulisan dalam karya ilmiah yaitu:
1.      Studi Kepustakaan
Seorang penyusun karya ilmiah tentu tidak dapat lepas dari studi perpustakaan untuk mengumpulkan keterangan mengenai permasalahan yang dibahasnya. Penulis harus mengutip dari buku-buku, majalah, atau surat kabar ilmiah.
2.      Wawancara
Wawancara dapat dijadikan cara untuk memperoleh data atau bahan tulisan dengan cara menanyakan langsung kepada ahli atau yang berwewenang dalam suatu masalah.
3.      Observasi dan Penelitian Lapangan
Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian sehingga dapat disusun secara tepat karena dalam observasi peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti atau dikaji. Sedangkan penelitian lapangan dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari informasi secar intensif disertai analisis pengujian kembali atau semua yang telah dikumpulkan.
4.        Langkah-langkah Penyusunan Bahan Tulisan
Penyusunan bahan tulisan yang berbentuk laporan dalam karya ilmiah, yaitu:

1)    Judul
Judul ditulis berdasarkan masalah yang sedang dibahas dalam karya ilmiah tersebut. Judul melukiskan apa yang menjadi pokok permasalahan. Judul ditulis sesingkat mungkin sepanjang perlu.
2)    Abstrak
Abstrak merupakan intisari tulisan hasil penelitian yang hendak disajikan. Tujuannya agar para pembaca dapat secara cepat mengetahui isi tulisan dan cepat pula memutuskan untuk membacanya lebih lanjut karena pada abstrak memuat uraian singkat mengenai segala pokok yang dibahas dalam karya ilmiah itu.
3)    Pendahuluan
Pendahuluan sering kli berisi informasi latar belakang dan identifikasi masalah, yang mengantar para pembaca ke arah masalah dan pemecahannya yang bersangkutan. Pendahuluan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan serta dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Pendahuluan juga memperinci mengenai alasan mengapa topik tersebut dipilih.
4)    Pembahasan
Pembahasan memuat bagian pokok dari karya ilmiah yang berisi uraian tentang penjelasan dari permasalahan. Uraian tersebut akan dibahas secara logis dan sistematis dari ide atau pemikiran penulis berdasarkan bahan tulisan yang sudah dikumpulkan.
5)    Penutup
Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan bagian terakhir yang diperoleh dari pembahasan yang sudah dipaparkan sebelumnya. Saran ditulis untuk mendapatkan perbaikan dalam pembuatan karya ilmiah selanjutnya.
6)    Referensi
Referensi berupa daftar pustaka yang telah digunakan pada saat mengumpulkan bahan tulisan.
5.        Tahap Penyusunan Karya Ilmiah
Pada dasarnya, dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap, yaitu:
a)    Persiapan
Pada tahap persiapan terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1)   Pemilihan topik atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan.
2)   Penentuan judul.
3)   Pembuatan kerangka karangan.
b)   Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)   Pencarian keterangan dari bahan bacaan.
2)   Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis.
3)   Pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti.
4)   Percobaan dan pengujian di lapangan atau laboratorium.
c)    Pengorganisasian dan pengonsepan
Setelah data terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut. Data harus digolongkan menurut jenis, sifat, atau bentuk dan menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Oleh sebab itu, data harus diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik yang ditentukan.
d)   Pemeriksaan dan Penyuntingan Konsep
Pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya atau penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
e)    Penyajian dan Pengetikan
Tahap yang tidak kalah penting adalah tahap pengetikan dan penyusunan karya ilmiah. Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian.
















MENULIS KARYA ILMIAH POPULER
A.                Pengertian Karya  Ilmiah Populer
      Karya ilmiah populer adalah suatu karya yang ditulis dengan dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan untuk dibaca. Karya tulis ilmiah adalah karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang dibuat berdasarkan pada kegiatan-kegiatan ilmiah (penelitian lapangan, percobaan laboratorium,telaah buku dan lain-lain).
       Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah populer tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk dikonsumsi publik.
B.           Masalah Pokok dalam Menulis Karya Ilmiah
     Ada 3 masalah pokok dalam menulis karya ilmiah, yaitu:
1.         Masalah Empiris
Maksudnya adalah masalah yang disebabkan oleh pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang sulit membuat tulisan, yaitu: keterbacaan penulis mengembangkan ide, pola tulisan kurang standar, dan kurang berbobotnya isi tulisan.
2.         Masalah Retorika
               Maksudnya adalah bagaimana cara mengungkapkan ide. Dalam tulisan tertuang dalam bentuk kelancaran ide dan simpulan membuat argumentasi. Dalam bentuk tulisan, masalah ini mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas dalam pilihan kata (diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis.
3.         Masalah Linguistik
            Maksudnya adalah masalah penguasaan bahasa.  Ada empat hal yang dijadikan acuan, yaitu: (a) sintaktis adalah kemampuan penulis dalam menyajikan ide, (b) gramatika adalah tata bahasa penulis (c) diksi dan kosa kata.
C.    Ciri- ciri Karya Ilmiah
             Ciri-ciri karya ilmiah ada 4 yaitu:
1.      Struktur
Sajian karya ilmiah biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok bahasan), dan penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2.Komponen dan Isi
Komponen dan isi karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup dan daftar pustaka.
3.Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa yang jelas, banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua.
4.Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku dan kalimat yang efektif dari pilihan kata ataupun istilah.
Perbedaan artikel ilmiah populer dengan artikel ilmiah murni adalah sebagai berikut:
1. Artikel ilmiah populer tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab ditulis lebih bersifat umum untuk dikonsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena bukan untuk keperluan akademik tapi untuk keperluan pembaca khalayak. Artikel ilmiah populer buasanya dimuat di surat kabar atau majalah.
2. Artikel ilmiah murni dapat ditulis secara khusus, berdasarkan hasil penelitian, misalnya: skripsi, tesis disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah murni biasanya dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Khas artikel ilmiah murni adalah pada penyajian yang tidak panjang dan lebar, tetapi tidak mengurangi nilai keilmiahannya.
D.     Jenis Artikel Ilmiah
Dapat dibagi menjadi 5 yaitu:
1.      Artikel Eksposisi
Perkataan “artikel” itu bisa berarti suatu jenis tulisan, yang membedakannya dari jenis-jenis yang sudah kita kenal, yaitu deskripsi, narasi, eksposisi atau berita. Tulisan yang bisa disebut “essay” termasuk golongan ini. Begitu juga yang kita kenalsebagai “kolom”. “opini” juga termasuk ini.
2.      Humor atau Satir
Maksudnya menyindir seseorang atau suatu keadaan, tapi supaya tidak terasa terlalu “pedas”, maka dipakailah bentuk kisahan yang lucu, yang sangat sering dengan latar atau seting yang jauh dari keadaan sebenarnya. Jadi, artikel ini berbentuk narasi, atau cerita, lengkap dengan alur, konflik, dan latar.
3.      Artikel Informatif
Artikel ini sifatnya hanya memberikan informasi atau petunjuk mengenai suatu hal. Artikel ini sering menggunakan kutipan dan sebagainya.
4.      Artikel Pariwisata
Artikel ini memberikan tuntunan kepada pembacanya mengenai suatu daerah wisata tertentu dengan memberikan deskripsi daerah itu, apa-apa yang dapat dilihat dan dinikmati disana, berapa biaya yang diperlukan serta bagaimana kita dapat bepergian ke sana.
5.      Artikel Inspirasi   
Artikel ini biasanya tidak lain dari kisah perubahan hidup seseorang dari lembah kenistaan sampai ketempat yang lebih terpandang., yang sedemikian besar perbedaanya, tanpa kita sadari lompatan jauh itu tidak lepas dari campur tangan, atau inspirasi, dari Yang Maha Kuasa. Kisah-kisah ini banyak kita temukan didalam majalah-majalah wanita atau majalah keluarga diseluruh dunia.
6.      Artikel Pengalaman Pribadi
Artikel ini dekat dengan inspiratif yang ditulis sendiri. Judul “seperti yang diceritakan oleh…….” kadang-kadang kita temukan didalam majalah-majalah kluarga. “Pengalaman yang tak terlupakan” judul ini sering dipakai untuk artikel ini.
E.     Tahapan Penulisan Karya Ilmiah Populer
Secara umum, ada3 tahapan yang harus kita lakukan dalam menulis karya ilmiah, yakni:
(1)   Tahap prapenulisan, (2) tahap penulisan, (3) tahap perbaikan (editing). Dalam praktiknya proses ini akan menjadi 4 tahap, yaitu:
1.      Tahap persiapan atau prapenulisan, adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati dan lain-lain yang dapat memperkaya masukan yang akan diproses selanjutnya.
2.      Tahap inkubasi, adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya dapat ditemukan pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya.
3.       Tahap iluminasi, adalah ketika datangnya inspirasi, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba berloncatan dari pikiran kita.
4.      Tahap terakhir, yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak ditulis, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.
 Catatan penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah populer, yaitu:
1.      Dalam konsep penulisan hard news (berita singkat) ada sistem yang disebut alur piramida terbalik, yang berarti dimulai dari informasi yang terpenting sampai kedetail yang kurang penting, keuntungannya pembaca cepat mendapatkan informasi utama. Untuk sebuah karya ilmiah seperti karya ilmiah populer ini  kurang tepat untuk digunakan karena, terkesan membosankan. Hal terpenting sudah diketahui diawal, pembaca merasa sudah cukup dengan paragraf awal. tidak ada unsur menggelitik dan rasa ingin tahu lebih lanjut walaupun tidak salah. Sistem penulisan ini akan mengurangi daya tarik sebuah karya tulis ilmiah.
2.      Tentukan secara pasti, kepada siapa anda menyajikan tulisan anda, media apa yang anda pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio dan sebagainya), gaya penulisan apa yang paling tepat, kira-kira pembaca berapa lama meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda. Sesungguhnya tulisan ilmiah populer ini menjadi papan yang menjembatani antara ilmu dengan masyarakat umum. Sehingga pemilihan kata, pertimbangan bagian tulisan, dan waktu pembaca amat penting dipertimbangkan.
3.      Kecerdasan menentukan topik bahasan akan berpengaruh menarik atau tidaknya hasil karya tulis. Ada beberapa untuk menarik minat pembaca terhadap tulisan sebuah karya ilmiah populer.
a)      Kaitkan dengan kondisi nyata
b)      Kaitkan dengan aktivitas sehari-hari
c)      Perkenalkan ilmu atau temuan baru
d)     Bahas permasalahan dengan sudut pandang yang baru, atau berbeda dengan bahasan bahasan topik sejenis.
F.     Manfaat Penulisan Karya Ilmiah
Ada 6 manfaat penulisan karya ilmiah:
1.      Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif 
2.      Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber dan bisa mengembangkanya
3.      Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam menyajikan data dan fakta
4.      Penulis dapat memperoleh kepuasan entelektual dan dapat memperluas ilmu pengetahuan di dalam masyarakat
5.      Penulisan populer cepat ditangkap oleh pembaca dan dapat menghibur bagi para pembaca
6.      Penulis dapat memperlancar dalam mengungkapkan ide.







                                                         PEMBAHASAN
1.       Pengertian skripsi
Skripsi adalah tulisan ilmiah yang harus ditulis oleh mahasiswa untuk menempuh jenjang sarjana (S-1) di sebuah perguruan tinggi. Pada dasarnya skripsi ini akan mengupas berbagai topik yang akan dikaji sesuai bidang keilmuan atau prodi yang diambil.
2.      Tujuan skripsi
Tujuan skripsi adalah melatih mahasiswa untuk melakukan penelitian secara utuh, mulai dari mengenal dan merumuskan masalah, merumuskan tujuan penelitian dan hipotesis, merancang cara (metodologi) pengumpulan & analisis data, rnenulis laporan penelitian dan mempertanggung jawabkan hasilnya secara akademik.
3.      Manfaat skripsi
Penulis skripsi mempunyai manfaat teoretis yang sangat besar bukan hanya bagi mahasiswa sendiri, akan tetapi juga bagi para pembaca skripsi, termasuk para pembimbing. Penulis sendiri merasakan tambahan pengetahuan yang penulis peroleh.
4.      Bagian-bagian pembuatan skripsi
   A. Bagian Awal (suplemen awal)
   B. Bagian Inti
  C. Bagian akhir
1. Halaman sampul depan halaman sampul depan merupakan sampul    dari skripsi yang memuat secara berurutan
a. Pada halaman bagian atas dituliskan judul skripsi, dimana jika lebih dari satu baris disusun berbentuk piramida terbalik dan diketik dengan satu spasi. Judul skripsi keseluruhannya diketik dengan huruf besar, ditulis lengkap tidak ada bagian yang disingkat. Judul skripsi sebauknya singkat, sehingga pembaca dapat memperoleh pengertian mengenai apa yang dimaksud oleh penulis.

b. Pada halaman bagian tengah dicantumkan suatu pernyataan yang menjelaskan bahwa skripsi itu diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana ilmu tertentu padajurusan tertentu di suatu fakultas dan universitas tertentu. Pernyataan ini diketik satu spasi juga dalam bentuk piramida terbalik.
c. Pada halaman bagian bawah dituliskan nama lengkap penulis dan nomor induk mahasiswanya. Nama penulis diketik dengan huruf besar.
d. Pada halaman bagian paling bawah dituliskan bulan dan tahun penyerahan
Dalam bagian-bagian penyusunan skripsi merupakan hal terpenting yang harus ada dalam pembuatan skripsi sekaligus sebagai acuan penulis yang disusun secara rinci berdasarkan kaidah-kaidah penulisan skripsi.
5.      Dalam penulisan skripsi, penulis harus mengerti teknik-teknik penulisan, karena penulisan skripsi dikatakan baik buruknya teergantung pada tekniknya.
2. Halaman Sampul    
Dalam Isi halaman sampul dalam sama dengan sampul depan, tetapi dibuat diatas kertas putih yang sama dengan kertas naskah atau materi SKRIPSI, disertai NIM.
3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi itu telah dipertanggungjawabkan dalam sidang ujian munaqosah.
4. Halaman pernyataan penelitian original
Memuat lembar pernyataan penelitian original berarti tidak melakukan tindak plagiat.
5. Halaman Persetujuan
Dalam halaman persetujuan ditulis judul dan nama penulis skripsi, nama pembimbing, nama ketua jurusan dan dekan.
6. Kata Pengantar
Fungsi utama dari kata pengantar (preface) adalah mengantarkan para pembaca pada persoalan yang dibahas, judulnya, mengapa memilih persoalan itu, tetapi belum sampai pada keseluruhan persoalan.
7. Abstrak
Abstrak atau ikhtisar dan ringkasan mencerminkan seluruh isi karya tulis ilmiah.Ia mencakup seluruh unsur utama di dalam karya tulis itu, yang ditempatkan pada bagian dalam muka.
8. Daftar Isi
Isi dari daftar isi ini sebenarnya adalah garis besar kerangka dari skripsi itu.
a)      Daftar tabel (bilamana ada)
Bila skripsi itu mencantumkan banyak table, maka tabel-tabel tersebut hendaknya didaftar secara untuk seluruh isi skripsi dengan nomor yang berurutan.
b)      Gambar(dapat berupa grafik, diagram, bagan, peta)
Hendaknya diberi nomor urut untuk seluruh isi skripsi.Gambar tersebut kemudian dimuat pada halaman daftar gambar.
B.     Bagian Inti Skripsi
Secara garis besar bagian utama skripsi terdiri atas Pendahuluan , Data dan Pembahasan, dan Kesimpulan. Namun demikian, pembagian bab-nya dapat dirinci lebih lanjut, sesuai dengan keperluan atau merujuk pada ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan. Pada umumnya, bagian pendahuluan di tempatkan sebagai Bab I; bagian Data dan Pembahasan di bagi menjadi sekurang-kurangnya dua bab; bagian Kesimpulan di tempatkan sebagai bab terakhir.
1.   Bab I : Pendahuluan
Secara garis besar Bab Pendahuluan terdiri atas subbab latar belakang masalah, perumusan masalah penelitian,tujuan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka berfikir, dan langkah-langkah penelitian. Masing-masing subbab itu dapat di bagi menjadi beberapa “bagian” yang lebih kecil cangkupannya.
2.   Bab II : Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian berhubungan secara fungsional dengan rumusan masalah penelitian, yang dibuat secara spesifik, terbatas dan dapat diperiksa dengan hasil penelitian. Selain itu, terdapat hubungan erat antara tujuan penelitian dengan manfaat penelitian. Secara garis besar, mengarah pada pengembangan ilmu  dan diarahkan sebagai salah satu usaha dan tahapan dalam memecahkan masalah yang diteliti.
3.   Bab III : Kerangka, Konsep, dan Hipotesis Penelitian
Dalam kerangka, konsep, dan hipotesis penelitian di titik beratkan pada tujuan penelitian sebagai acuan atau langkah yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian dititik beratkan pada pengujian teori.Teori berfungsi sebagai kerangka penelitian, kemudian disusun di dalam rumusan kerangka berfikir. Selanjutnya, hipotesis dideduksi dari kerangka berfikir itu, yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan.
4.   Bab IV : Metode Penelitian
Uraian metodologi penelitian dalam skripsi, yang berisi beberapa hal:
Rancangan penelitian, jenis variabel dan pengukurannya, metode penarikan sampel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data.
5.   Bab V : Pembahasan
Pada bagian ini disajikan data yang ditemukan dalam penelitian. Kemudian dilakukan pembahasan terhadap data itu, yang berpedoman pada kerangka berfikir yang digunakan. Rincian data yang disajikan merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan terhadap masalah penelitian yang dimuat dalam Rencana Penelitian.
6.   Bab VI : Hasil Penelitian
Dalam bab ini disajikan data yang didapat dari penelitian lapangan (setelah data yang dibutuhkan dikumpulkan, disusun, dan diolah). Dari data yang telah disajikan itu kemudian diadakan penganalisaan, yang nantinya sampai pada kesimpulan-kesimpulan hasil analisis.
7.   Bab VII : Kesimpulan dan Saran
Dalam kesimpulan dikemukakan mengenai terbukti benar atau tidak benarnya hipotesis dan pembahasan data yang diperoleh dalam penelitian, yang menjadi jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. Kesimpulan diinduksi dari hasil pembahasan sebagaimana disajikan dalam bab-bab sebelumnya.Selain itu, dalam penulisan skripsi perlu adanya saran-saran ysng menunjukkan kesesuaian dengan masalah, penguraian dan kesimpulan masalah.
C. Bagian Belakang (Suplemen Akhir)
Pada bagian belakang skripsi dan laporan penelitian, pada umumnya terdiri atas daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
1.   Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan rujukan dalam proses penulisan skipsi.
2.   Indeks
Indeks berisi ungkapan atau istilah penting yang dimuat dalam tulisan. Ia mencangkup, antara lain istilah teknis dalam bidang ilmu yang melingkupi isi tulisan, singkatan,nama penulis, dan nama tempat atau negara. Indeks disusun secara alfabetik yang menunjukkan pada nomor halaman tempat ungkapan yang disusun.  
3.   Lampiran
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan atau angka-angka tambahan. Di dalamnya dapat dimuat tentang pengalaman singkat pelaksanaan penelitian, contoh perhitungan statistik, peraturan perundang-undangan yang digunakan, peta, gambar dan lain-lain.

A.    Teknik Penulisan Skripsi
a)   Ketentuan Umum Teknik Penulisan.
        Beberapa ketentuan umum yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa dalam format penulisan skripsi meliputi beberapa hal, yaitu:
1.  Kertas yang digunakan untuk pengetikan menggunakan kertas putih jenis HVS (houtvrij schrijfpapier) 80 gram ukuran A4 (210 mm x 297 mm).
2. Jenis huruf dan ukurannya
a. Naskah dengan huruf latin menggunakan jenis font Time New Roman 12 pt, kecuali catatan kaki dengan ukuran 10 pt
b.Naskah dengan tulisan arab menggunakan Font Traditional Arrabic ukuran 18 pt, kecuali catatan kaki di tulisdengan ukuran 16 pt.
3. Pemakaian huruf miring hanya untuk pengetikan kata yang belum baku dalam bahasaindonesia.
4.Batas pengetikan (Margins) :
a) Batas Atas/Top Margin = 4 cm.
b) Batas Bawah/Bottom Margin = 3 cm
c) Batas Kiri/Left Margin = 4 cm.
d) Batas Kanan/Right Margin = 3 cm.
e)  Batas Header = 2 cm.
f)  Batas Footer = 2 cm.
5.Warna sampul disesuaikan dengan warna yang ditentukan fakultas (hitam dangan tinta emas).
6.  Spasi dan Paragraf.
a. Spasi yang digunakan pada penulisan bab I sampai dengan bab V, adalah 2 spasi.
b. Pada bagian Abstrak, spasi yang digunakan adalah 1 spasi.
c. Bagian Kata Pengantar menggunakan 1 ½ spasi.
d. Awal Paragaraf (paragraph ideantation) = 1 tab atau 7 ketukan dari kiri.
7. Setiap alenia baru diketik masuk 1,2 cm dari batas tepi kiri teks.
8.  Penomoran halaman ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :
a.Bagian Awal.
               Bagian awal skripsi, yang meliputi Lembar Persetujuan Dosen, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran, penomoran ditulis pada bagian tengah bawah dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst) dan untuk naskah bahasa arab dengan huruf abjad atau abjadun(Ø£,ب,ج,د)
     b. Bagian Utama
Diberi nomor urut dengan menggunakan bahasa arab(1,2,3,dst)dan diketik pada bagian kanan atas, kecuali halaman pertama setiap bab ditulis pada bagian tengah bawah.
c.Bagian Akhir
               Penomoran pada bagian akhir skripsi meliputi; Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran ditulis seperti pada Bab skripsi yaitu pada tengah halaman bawah
9.  Tebal Skripsi minimal 75 halaman dan maksimal tidak terbatas.
10. Tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka arab.
11. Lampiran-lampiran diberi nomor urut dengan angka romawi besar (I,II,III, dst) dan diketik bagian tengah bawah. Untuk naskah bahasa arab dengan huruf abjad atau abjadun.
12.  Penggunaan Bahasa.
     Bahasa yang dipakai skripsi adalah bahasa Indonesia baku dengan gaya bahasa keilmuan yang bercirikan antara lain:
b)   Ketentuan Khusus.
Sedangkan ketentuan khusus yang harus dijalankan dalam penulisan skripsi meliputi :
1. Pengetikan Bab dan Judul Bab menggunakan huruf Besar yang tebal (Bold), dan diletakkan di tengah-tengan kertas (aligment center).
2. Penomoran Bab, Sub bab, dan sub dari sub bab :
a.Penomoran Bab menggunakan angka Romawi besar(I, II, III, dst).
b. Penomoran sub bab menggunakan Huruf Besar (A, B, C, dst).
c. Penomoran sub dari sub bab menggunakan angka (1, 2, 3, dst).
d.Jika di dalam sub dari sub bab masih terdapat perincian, penomoran menggunakan huruf latin kecil (a, b, c, dst).
e.Apabila di dalam perincian tersebut masih terdapat perincian, penomoran menggunakan angka yang diberi tanda kurung tutup 1). 2), 3), dst}.
3.  Kutipan
   Pada dasarnya pembuatan catatan (kutipan) menurut caranya ada tiga macam. Dari ketiga macam pembuatan kutipan tersebut, dapat dipilih salah satu cara yang ingin digunakan, yang paling penting adalah konsistensi penulisannya, yaitu :
a.Catatan yang ditempatkan pada bagian bawah halaman yang bersangkutan, atau seringkali disebut dengan catatan kaki (footnote), ada juga catatan akhir (endnot), dan catatan tengah() Pembuatan catatan kaki (footnote) :
1)Nomor catatan kaki ditempatkan di dalam teks dengan angka secara berurutan, yang diletakkan setengah spasi di atas akhir kata atau kalimat yang dikehendaki.
2)Nomor catatan kaki dengan catatan kakinya harus berada dalam satu halaman yang sama.
3) Jarak antara baris di dalam catatan kaki adalah satu spasi.
4)Penulisan catatan kaki pada baris pertama, dimulai pada ketukan keenam dari garis margin kiri. Sedangkan baris kedua tetap pada margin yang telah ditentukan.
5)Ukuran huruf pada catatan kaki adalah 10 pt untuk latin dan 16pt untuk arab.
6)Ketentuan penulisan catatan kaki secara berurutan sama dengan penulisan daftar pustaka.
7)Untuk menghindari pengulangan pada catatan kaki digunakan sejumlah ketentuan, yaitu:
a) Ibid, singkatan dari Ibidem, yang berarti “pada tempat yang sama”. Singkatan ini digunakan untuk menuliskan catatan kaki yang sama dengan ketentuan bahwa diantara kedua catatan kaki itu tidak ada sumber catatan kaki lainnya yang menyelinginya. Contoh :2ibid., p. 120.
b)  Op. Cit., singkatan dari Opere Citato, yang berarti “dalam karangan yang telah disebut”. Singkatan ini digunakan untuk menunjuk sumber catatan kaki yang sama, tetapi telah diselingi oleh sumber catatan kaki yang lain. Nama pengarang harus dicantumkan sebelum kata op.cit Contoh:  4Thomson, Sean H. op. cit., pp. 14-17.
c) Loc. Cit., singkatan dari loco citato yang berarti “pada tempat yang telah dikutip”. Singkatan ini digunakan untuk menunjuk halaman yang sama dari sumber yang sama pula, yang telah disebutkan dan telah diselingi oleh sumber catatan kaki lain. Contoh :5Thomson, Sean H. loc. Cit.
Apabila untuk satu orang pengarang digunakan dua atau lebih dari dua judul kutipan, maka setelah loc. cit dicantumkan judul buku secara singkat. Contoh: 6Thomson, Sean H. loc. cit. “Fhising ……….….Istilah et. al.,
d)   Istilah et. al., singkatan dari et aili yang berarti “dan lain-lain”.
Istilah ini digunakan untuk menuliskan sebuah sumber catatan kaki yang pengarangnya lebih dari satu orang.
b.  Catatan yang ditempatkan pada akhir setiap bab, atau seringkali disebut sebagai catatan akhir (endnote), Ketentuan pembuatan catatan akhir (endnote) adalah :
   I. Ketentuan dan aturan penulisannya sama dengan cara pembuatan pada catatan kaki.
   II. Bedanya , sumber kutipan ditulis pada akhir setiap bab, yang penulisannya sama dengan cara penulisan daftar pustaka.
   III. Catatan yang ditempatkan pada setiap kutipan dalam teks, atau seringkali disebut sebagai catatan dalam (innote), Format penulisan catatan dalam yang berlaku, yaitu :
1)Jika pengarang hanya satu orang, penulisannya meliputi nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman. Misalnya untuk pada awal kalimat Abdul Hamid (2004:80) salah satu hambatan terbesar dalam rangka melaksanakan Otonomi Daerah adalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia, hal ini menuntut penanganan yang terstruktur.
2)Jika pengarang hanya satu orang, penulisannya meliputi nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman, Misalnya untuk pada akhir kalimat
   Dalam usaha penataan FEB ke depan maka telah dicanangkan dua distingsi yang strategis, seperti distingsi keislaman dan distingsi profesional. Dalam kenyataannya kedua distingsi tersebut masih sebatas produk buah bibir saja. (Abdul Hamid, 2004:10). Pola ini yang digunakan di FEB UIN Jakarta.
3)Jika penulis terdiri dari dua orang maka penulisannya dapat dilakukan, Hamid dan Rodoni (2004:18) atau (Hamid dan Rodoni, 2004:18)
4)Jika penulis lebih dari dua orang maka penulisannya dapat dilakukan dengan, Abdul Hamid dkk. (20904:20) atau (Abdul Hamid dkk., 2004:20)
4. Penyajian Tabel, Gambar dan Lampiran
a.Ketentuan penyajian tabel :
1.Nomor dan judul ditulis di atas tabel di di tengah atas,simetris dengan tabel tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul tabel.
2. Untuk penomoran tabel, disesuaikan dengan pada bab berapa tabel tersebut berada dan ditulis secara berurutan, misalnya Tabel.2.5. artinya tabel ke 5 di Ba
3.Apabila judul tabel lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan judul tabel tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.
4.Apabila terdapat sumber tabel, maka sumber tabel tersebut ditulis di bagian bawah tabel sejajar dengan tabel dari sebelah kiri.
5.  Setiap awal kata pada judul tabel ditulis dengan huruf besar.
b.Ketentuan penyajian gambar
1.Nomor dan judul ditulis di atas gambardan simetris dengan gambar tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul gambar.
2.Untuk penomoran gambar, disesuaikan dengan pada bab berapa gambar tersebut berada di atas dan ditulis secara berurutan,
3.Apabila judul gambar lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan judul gambar tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.
4. Apabila terdapat sumber gambar, maka sumber gambar tersebut ditulis setelah judul gambar.
5.    Setiap awal kata pada judul gambar ditulis dengan huruf besar.
c. Ketentuan penyajian lampiran :
1. Nomor dan judul ditulis di atas lampiran di sebelah kiri, sejajar dengan lampiran tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul lampiran.
2.  Khusus untuk nomor lampiran, ditulis secara berurutan tanpa nomor bab, misalnya:
     Lampiran 9 : Jumlah Mahasiswa Bersendal dan Berkaos Oblong
3.  Apabila judul lampiran lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan judul lampiran tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.
4.Setiap awal kata pada judul lampiran ditulis dengan huruf besar.
     5. Penulisan Daftar Pustaka
     a) Daftar pustaka diurut berdasarkan huruf abjad nama pengarang.
b) Untuk setiap huruf abjad yang sama, diurutkan lagi berdasarkan huruf kedua dari huruf pertama nama pengarang. Contoh : Abdul Hamid, “ ……. Ahmad Rodoni,”……
     c)Ketentuan penulisan daftar pustaka yaitu ;
     1. Nama pengarang (tanpa gelar) ditulis nama akhir pengarang, koma,dan diikuti nama awal lengkap kemudian tanda kutip.
       2.Judul buku, ditulis dengan huruf miring (Italic), tanda kutip, koma.
     3.Edisi buku dan cetakan keberapa, kemudian tanda koma.
     4.Percetakan, kemudian tanda koma.
     5. Nama daerah tempat percetakan, kemudian tanda koma,(bisa diberi ataupun tidak)
     6. Tahun terbit kemudian titik. Contoh : Hamalik, Oemar. Evaluasi Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakary, 1990.
       7.Nama pengarang dari luar negeri, ketentuannya adalah; nama belakangnya (biasanya family name) ditulis di depan, kemudian nama depannya. Jika buku tersebut dikarang oleh lebih dari satu orang, maka untuk nama pengarang selanjutnya ditulis seperti adanya.
     8.    Khusus untuk pengarang dari dalam negeri, jika nama belakang pengarang tersebut sudah pasti adalah nama marga, maka ketentuannya sama dengan ketentuan pada penulisan nama pengarang dari luar negeri.
d. Jarak antara baris pertama dengan baris kedua jika satu buku kutipan lebih dari satu baris, berjarak 1 spasi.
e. Baris kedua dimulai pada ketukan ke-7.
f. Jarak antara satu judul buku dengan judul buku lainnya adalah 2 spasi.
g. Setiap huruf awal dari seluruh kalimat pada daftar pustaka ditulis dengan huruf kapital (huruf besar).
h. Jika sumber ditulis oleh 2 orang penulis, makanama penulis pertama dibalik dan nama penulis kedua ditulis lengkap sesuai nama aslinya.
i. Jika sumber ditulis oleh 3 penulis atau lebih, dengan menyebutkan nama penulis pertama diikuti teks “ et.al.” .  
4. Daftar Pustaka
Merupakan rangkuman sumber-sumber bacaan yang digunakan dalam suatu tulisan. Sumber kepustakaan diupayakan bersumber pada buku-buku edisi terakhir, kecuali ditentukan lain oleh pembimbing dan dapat pula berupa jurnal, hasil penelitian, dan laporan/dokumen lain yang relevan.

1 komentar:

  1. maaf sebelumnya, boleh saya meng.copy ini? dan bolehkah saya minta daftar pustakanya

    BalasHapus